Monday, July 1, 2019

TIER PSU (Power Suppy Unit)



Peran Power Supply Unit (PSU) di PC skrg ini tidak bs dianggap remeh atau dilupakan. Apalagi saat ingin membangun sebuat platform PC gaming dengan hardware high end, atau ingin overclocking, PSU memegang peranan penting. Bahkan bisa dibilang adalah jantungnya PC tersebut. Keawetan hardware bisa dibilang cukup bergantung pada hardware yg satu ini. Oleh karena itu pemilihan PSU tidak boleh sembarangan agar hardware lainnya yg digunakan sekarang lebih awet dan tahan lama. Ini adalah beberapa tier PSU dari 1 (yg terbaik) sampai dengan 5 (yg terburuk).


TIER 1 (YANG TERBAIK DENGAN KUALITAS TERBAIK DIKELASNYA. KUALITAS RAIL DAN DAYA TIDAK PERLU DIRAGUKAN LAGI. SANGAT DIREKOMENDASIKAN)

  • Antec Current Pro & Current Platinum Series
  • Be Quiet Dark Pro P10
  • Corsair (AX, AXi, HXi series)
  • Cooler Master V series
  • EVGA Supernova G2 &P2
  • Firepower Silencer MK3 
  • FSP Aurum PT
  • Kingwin Absolute Platinum & Lazer Platinum
  • Lepa G1600
  • Seasonic M12, X series, platinum series
  • Silverstone Nightjar Platinum
  • SuperFlower Leadex Gold & Platinum series
  • XFX XTS Fanless 460W

TIER 2 CLASS A (KUALITAS YANG BAIK, TAPI TIDAK SEBAIK TIER 1. COCOK UTK BUDGET USER YANG TETAP INGIN PSU YG BERKUALITAS)
  • Antec Edge series, high current gamer series, true power classic 750W
  • Cooler Master VS series
  • Be Quiet Powerzone series, straight power E9, straight power 10
  • Corsair (GS, HX, RM, TX, TXM series)
  • Enermax Platimax series
  • EVGA Supernova B2 series
  • Firepower ZX series
  • Lepa G500
  • NZXT Hale82 Modular
  • High power/sirtec astro GD 
  • Rosewill capstone, lightning, silent night, tachyon series
  • Seasonic (G, S, M12 II series)
  • Sentey Golden Steel Power 850W
  • Silverstone SX600-G SFX
  • Thermaltake Toughpower DPS G, Toughpower series 
  • Thortech Thunderbolt plus
  • XFX ( Pro, Core, TS, XTR series)
  • Xigmatek (HC, MC series)
  • Superflower Golden Green, Golden Green HX

 

TIER 2 CLASS B (LOWER POWER OUTPUT DARI RATA2 PSU TIER DIATASNYA. TP KUALITAS MASIH BAIK)

  • Azza Platinum 
  • Antec VP series
  • Be Quiet SFX power 2, TFX power 2
  • Enermax NaXn 82+
  • EVGA Supernova NEX
  • Firepower Fatal1ty 2012
  • Fractal Design Newton R3 Series
  • FSP Aurum Gold, Xilencer series
  • Kingwin Lazer gold series
  • Lepa B650 / B850
  • NZXT Hale 82 series, Hale 90 V1 / V2 series
  • Rosewill Fortress Series
  • Zalman ZM-1000HP Plus, ZM-1250HP Platinum

TIER 3 (STANDAR PSU ATX, STABIL, SOLID, TAPI TIDAK COCOK UNTUK OVERCLOCKING)
  • Be Quiet Dark power pro, Pure power L8 / Purepower L8 CM series, Straight power E9 400 Watts
  • Bitfenix Fury 750w
  • Cooler master Elite II 550w, G550M, GX II 550 / 750 Watts, i Series 700 Watts, Silent pro M2 / Gold / Platinum series
  • Corsair CS, CX, CXM, RM, VS series
  • Enermax naXn ADV, Revolution X't, Triathlor / Triathlor FC series
  • EVGA 430 / 500 80+, 500B / 600B, Supernova 750 Watts, Supernova Classified 1500 Watts
  • FSP Aurum 92+ 650M, Aurum S 700w, Hyper, HEXA series
  • Fractal Design Integra R2 650 / 750 Watts, Tesla R2
  • InWin Commander III, GreenMe series
  • Kingwin Powerforce
  • Lepa G900
  • Rosewill Hercules 1600 Watts, Hive series, RP 2 
  • Sigma SP series 
  • Sunbeam Nuuo
  • Thermaltake Litepower series, Purepower RX, Toughpower series (
  • XG Magnum Xilence Performance A series, X-Spice Kira series
  • Zalman ZM-HP 850 / 1000 watts, ZM500-GS / GT

TIER 4 (BUKAN UNTUK OC ATAU DIGUNAKAN PADA HARDWARE HIGH END. TIDAK MEMENUHI STANDAR PSU ATX (+80). MENGGUNAKAN KOMPONEN MURAH DALAMANNYA)

  • Aerocool Strike-X series, Templarius Imperator series
  • E-power units
  • Firepower Fatal1ty 2013
  • FSP Raider series
  • InWin Glacier 
  • LC power
  • LEPA MX-F1 series
  • NZXT Hale82N 650w, Hale82 V2 700w
  • Thermaltake Smart series
  • Xilence XQ series
  • Zalman ZM-700 GLX

 

TIER 5 (KLO PAKE PSU DISARANKAN UNTUK GANTI SECEPATNYA. TIDAK DIREKOMENDASIKAN)

  • A-TOP technology
  • Apevia
  • Apex (SUPERCASE/ALLIED)
  • Artic / Ace (They're the same company)
  • Aspire (Turbocase)
  • ATADCATRIX
  • Broadway Com
  • CorpCITCoolmax
  • Deer
  • Diablotek
  • Dynapower
  • Dynex
  • Eagletech
  • Enlight
  • Evo labs
  • EZ-cool
  • FoxconnG7HEC / CompucaseOrion
  • iStar computer co.
  • Jeantec
  • JPac
  • Just PC
  • Linkworld electronics
  • Logisys computer
  • MacronMSi (just stick to their GPUs and motherboards)
  • NMEDIAPCNorwood Micro/ CompUSA
  • Okia
  • Powercool
  • Powmax
  • Pulsepower
  • Q-tec
  • Raidmax
  • Rocketfish
  • SFC
  • Sharkoon
  • Shuttle
  • Skyhawk
  • Startech
  • Storm
  • Sumvision
  • Tesla 
  • Thermaltake - Munich 430wPurepower NP / RUTR2 and TR2-RX
  • VenomRX
  • Dazumba
  • Mentari
  • Trust
  • Wintech
  • Winpower
  • Youngbear
  • Zebronics

Monday, May 20, 2019

Penjelasan Sederhana PCI Express Dan Berbagai Tipenya


Sebuah motherboard biasanya memiliki semua komponen yang dibutuhkan perangkat hardware lainnya, termasuk untuk pilihan slot PCI Express. Kadangkala ketika kita perhatikan dalam sebuah spesifikasi motherboard, ada pilihans slot PCIe yang berbeda seperti PCIe x16, PCIe x1 dan sebagainya. Dari sinilah timbul pertanyaan pada sebagian besar pengguna (atau mungkin tidak) mengenai hal tersebut. Pertanyaaan sederhanya, apa sih perbedaan dari mereka semua? ataukah pada dasarnya sama saja. Mari kita cari tahu lebih jelas dibawah ini.

PCI Express, secara teknis merupakan kepanjangan dari Peripheral Component Interconnect Express namun sering disingkat PCIe atau PCI-E. Ini merupakan tipe standar koneksi untuk perangkat internal di komputer. Umumnya, PCI Express mengacu pada slot ekspansi aktual pada motherboard yang menerima kartu ekspansi berbasis PCIe dan jenis kartu ekspansi itu sendiri (jadi bukan hanya GPU yang bisa anda pasang).

PCIe ini menggantikan slot AGP dan PCI, dimana keduanya menggantikan tipe koneksi tertua yang sering digunakan dan biasa disebut ISA.  Sementara komputer mungkin biasanya berisi campuran berbagai jenis slot ekspansi, PCI Express dianggap sebagai interface internal standar. Bahkan, banyak motherboard komputer saat ini diproduksi hanya dengan slot PCI Express saja.


Apa saja sih format PCI Express itu?


Anda pasti bertanya-tanya mengenai istilah PCIe x1, PCIe 3.0, PCIe x16 dan sebagainya. Apa artinya ‘x’? Bagaimana kita tahu apakah komputer mendukung yang mana? Jika Anda memiliki kartu PCI Express x1 tapi Anda hanya memiliki port PCI Express x16, apakah itu bekerja? Jika tidak, apa pilihan lain?

Seringkali semua hal tersebut terlintas dalam pikiran anda entah itu saat sedang berbelanja, dirumah, bermain game, termenung dan sebagainya. Namun, istilah dan berbagai pertanyaan kompleks tersebut bisa jelas terlihat dan cukup mudah diselesaikan ketika anda bisa memahami dua informasi penting tentang PCIe, yaitu bagian yang menggambarkan ukuran fisik, dan bagian yang menggambarkan versi teknologi. Mari kita jelaskan di bawah ini :


Ukuran PCIe: x16 vs x8 vs x4 vs x1


Seperti yang ditunjukkan sebelumnya, nomor setelah x biasanya menunjukkan ukuran fisik kartu PCIe atau slotnya, dimana x16 merupakan yang terbesar dan x1 adalah yang terkecil. Maksud dari ukuran tersebut biasanya mengacu pada jumlah pin, diantaranya :

  • PCI Express x1: 18 pin (25 mm)
  • PCI Express x4: 32 pin (39 mm)
  • PCI Express x8: 49 pin (56 mm)
  • PCI Express x16: 82 pin (89 mm)
Tidak peduli ukuran slot atau kartu PCIe apa, takik utamanya (key notch), ruang kecil di kartu atau slot itu, selalu ada jumlah 11 pin pada bagian pertama. Dengan kata lain, ini adalah panjang Pin yang terus bertambah saat anda berpindah dari PCIe x1. ke PCIe x16. Hal ini memungkinkan beberapa fleksibilitas untuk menggunakan satu kartu dengan slot yang lain. Secara umum, kartu PCI Express atau slot yang lebih besar biasanya mendukung kinerja yang lebih baik, dengan asumsi dua kartu atau slot yang anda bandingkan mendukung versi PCIe yang sama.
 

Versi PCIe: 3.0 vs 2.0 vs 1.0


Setiap nomor setelah PCIe yang Anda temukan pada produk atau motherboard juga biasanya menunjukkan nomor versi terbaru dari spesifikasi PCI Express yang didukung. Begini caranya melihat versi PCI Express jika dibandingkan dengan performa kecepatan yang didukungnya :

  • PCI Express 1.0: 2 Gbit / s per lajur (32 Gbit / s pada slot x16)
  • PCI Express 2.0: 4 Gbit / s per lajur (64 Gbit / s pada slot x16)
  • PCI Express 3.0: 7.877 Gbit / s per lajur (126,032 Gbit / s pada slot x16)
Semua versi PCI Express kompatibel baik itu pada bagian belakang atau depan, yang berarti tidak peduli versi apa kartu PCIe atau motherboard Anda dukung, mereka biasanya bisa bekerja sama, setidaknya pada tingkat minimum. Seperti yang Anda lihat, update utama pada standar PCIe secara drastis meningkatkan bandwidth yang tersedia setiap saat, dan ini akan meningkatkan potensi dari apa yang dapat dilakukan oleh perangkat keras yang terhubung. Perbaikan versi juga biasanya memperbaiki bug, menambahkan fitur, dan meningkatkan manajemen daya, namun peningkatan bandwidth merupakan perubahan yang terpenting yang dan perlu anda perhatikan dari versi ke versi.
 

Maksimalkan Kompatibilitas PCIe


Satu hal yang penting untuk diketahui, bagaimanapun juga adalah bahwa untuk mendapatkan peningkatan bandwidth (yang biasanya setara dengan kinerja terbaik), maka pilihan terbaik biasanya pada versi PCIe tertinggi yang didukung motherboard anda dan memilih ukuran PCIe terbesar yang sesuai.

Misalnya, kartu video PCIe 3.0 x16 akan memberi anda kinerja terbaik, itupun jika motherboard Anda anda juga sudah  mendukung PCIe 3.0 dan memiliki slot PCIe x16 gratis. Jika motherboard Anda hanya mendukung slot PCIe 2.0, kartu grafis yang sebenarnya mendukung PCIe 3.0 akan menyesuaikan kecepatan yang didukung 2.0 (misalnya, 64 Gbit / s di slot x16).

Maka dari itu, jika anda berencana untuk memilik motherboard, tentu saja pilihan motherboard yang baik biasanya yang sudah mendukung PCIe versi terbaru (walaupun hampir semua mobo terbaru kini mendukungnya). Apalagi hari ini anda sudah bisa melihat slot PCIe versu 4.0 yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan sebelumnya, walaupun masih belum umum tersedia.


Sumber : https://www.murdockcruz.com/2017/09/09/penjelasan-sederhana-pci-express-dan-berbagai-tipenya

Wednesday, May 15, 2019

Cara Setting Modem Nokia G-240W-F IndiHome Fiber Optic

Untuk mempermudah dan mendapatkan performa modem yang baik, maka sebaiknya modem di reset terlebih dahulu sebelum di setting ulang.

Cara Reset Modem Nokia G-240W-F IndiHome Fiber.

Tekan tombol reset (lubang kecil yang ada di samping body modem) dengan benda tumpul (bulpoin atau kayu lidi) selama 3-4 detik dalam kondisi modem hidup.

Sebelum melakukan setting modem indihome, pastikan ONT GPON dan jaringan fiber optik dalam kondisi ready dengan cara melihat informasi yang di sampaikan oleh lampu indikator Modem Nokia G-240W-F, seperti di bawah ini.

  • Lampu POWER hidup.
  • Lampu LINK hidup.
  • Lampu AUTH hidup.
  • Lampu INTERNET hidup normal (tidak berkedip).
  • Lampu LAN hidup (jika ada port LAN modem yang terhubung dengan komputer).

Cara Setting Modem Nokia G-240W-F IndiHome Fiber Optic.

1. Hidupkan modem Nokia G-240W-F, tunggu hingga lampu indikator Power, Link, Auth, Internet, atau jika ingin setting Modem Nokia G-240W-F melalui Android maka terlebih dahulu anda harus mengaktifkan wifi terlebih dahulu dengan cara menekan tombol WLAN yang ada di belakang body modem agar android dapat terhubung dengan modem indihome.

2. Kemudian hubungkan kabel Port LAN 3 Modem ke Komputer / Laptop menggunkan kabel jaringan LAN jenis Straight.

3. Buka browser, lalu masukan IP Address Default ONT GPON Nokia G-240W-F yaitu 192.168.1.1 lalu Enter.

4. Selanjutnya login menggunakan username dan password superuser Modem IndiHome Nokia G-240W-F, yaitu :
  • Username : support
  • Password : theworldinyourhand

5. Setelah berhasil masuk ke panel router modem silahkan cek jalur yang digunakan untuk akses internet dengan cara klik Network, kemudian pilih LAN lalu perhatikan setingan port LAN default modem Nokia G-240W-F dari telkom.


Tampilan diatas menunjukkan bahwa port LAN 3 di setting Route Mode yang berarti digunakan sebagai jalur internet, sedangkan port LAN 1, 2, 4 dapat di manfaatkan sebagai jalur IPTV ataupun jika pengguna ingin melakukan konfigurasi mikrotik dengan modem indihome.

Namun begitu secara default jalur akses IPTV untuk UseeTV pada modem indihome adalah port LAN 4 untuk, dan port LAN 1 digunakan sebagai cadangan jika pelanggan ingin menambahkan televisi sehingga 1 modem melayani 2 televisi.

6. Jika ingin melakukan setting modem menggunakan komputer, maka silahkan sambungkan kabel LAN ke port LAN 3, sedangkan jika ingin setting modem melalui android silahkan hidupkan wifi kemudian login dengan password wifi yang tertulis di bawah body modem.

7. Selanjutnya klik Network, kemudian pilih WAN lalu lakukan pengaturan sebagai berikut.

  1. WAN Connection List : 1_INTERNET_R_VID_881.
  2. Connection Type : PPPoE.
  3. IP Mode : IPv4.
  4. Enable / Disable : Beri tanda check list.
  5. NAT : Beri tanda check list.
  6. Service : INTERNET.
  7. Enable VLAN : Beri tanda check list.
  8. VLAN ID : 881.
  9. VLAN PRI : 0.
  10. WAN IP Mode : PPPoE.
  11. Connections Tringger : AlwaysOn.
  12. Username : Masukkan username (umumnya username menggunakan nomor pelanggan indihome yang di akhiri dengan @telkom.net.
  13. Password : Isi password yang di berikan oleh pihak telkom indihome (umumnya password berjumlah 10 digit kombinasi huruf dan angka).
  14. Keep Alive Time : 60.
  15. Keep Alive Retry : 3.
  16. Echo Value : 180.
  17. Manual DNS : bisa di isi dengan DNS Indihome atau di kosongkan saja.
  18. Kemudian klik Save, maka secara otomatis modem akan melakukan restart untuk menyimpan hasil setingan modem.

Penting.
Pada langkah 12, dan 13 atau untuk setting username dan password anda tidak perlu khawatir mengingat setingan tersebut sudah dilakukan oleh pihak telkom pusat sehingga walaupun modem indihome di reset berkali-kali, maka username dan password tidak akan berubah ataupun hilang, dan inilah salah satu yang membedakan antara setting indihome tembaga dan indihome fiber optic.

8. Selesai.

Demikian tutorial lengkap tentang bagaimana cara setting modem indihome Nokia G-240W-F Fiber Optik, semoga bermanfaat.

Sunday, April 21, 2019

Menangani Masalah Epson Stylus TX111 : General Error, semua lampu indikator blinking



Berikut ini cara yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan kasus General Error pada printer Epson Stylus TX111 yang menggunakan tinta infus, di mana semua lampu indikator (power, paper, dan ink) berkedip dan tombol untuk membuka cartridge tidak berfungsi :
  1. Dalam keadaan mati, tekan tombol power, lalu cabut kabel power begitu posisi cartridge berada di posisi pencopotan cartridge.
  2. Setelah itu cabut cartridge infus nya.
  3. Pasang lagi kabel power pada printer hingga lampu indikator power berwarna hijau, lampu indikator paper padam, dan lampu indikator ink berwarna orange.
  4. Tekan tombol stop sehingga dudukan cartridge berada di posisi pemasangan cartridge.
  5. Pasang cartridge, lalu tekan tombol stop. Tunggulah beberapa saat hingga semua lampu indikator mati kecuali lampu power yang menyala berwarna hijau.
  6. Printer seharusnya sudah bisa digunakan lagi.